Ayah abadikan foto anaknya setiap hari selama 13 Tahun  

Posted by bisnisQu

Kata kedua anaknya "Capppe Deeech"

Kata kedua anaknya "Capppe Deeech"

Seorang Ayah telah mencatat setiap langkah anak-anaknya dengan kehidupan sehari-hari mereka selama 13 tahun, Munish BANSAL telah telah menghasilkan 8500 gambar digital dari putrinya Suman 12 tahun , and adiknya Jay 10 tahun sejak pertama kali mereka lahir

Dikemas dalam 600 album foto dan menampilkannya pada situs web yang didedikasikan untuk menampilkan kedua anak-anaknya.Akuntan Munish, 36, dari Gillingham, Kent, berkata: ‘Hal ini dimulai ketika saya mengambil gambar dari Suman pada hari ia dilahirkan.

‘Saya melakukan hal yang sama keesokan harinya dan hari berikutnya lagi”

‘Hal yang malu untuk berhenti, jadi saya tetap melakukannya – dan melakukan hal yang sama ketika Jay adiknya lahir. Now I’ve got ribuan foto-foto indah dua anak saya dalam setiap tahap kehidupan mereka.

Frozen in time: A montage of monthly photographs from the early life of 12-year-old Suman Bansal taken by her father Munish

Frozen in time: A montage of monthly photographs from the early life of 12-year-old Suman Bansal taken by her father Munish

Munish dan istrinya Rita 39, memulai album keluarga pada hari Suman dilahirkan pada tahun 1996.

Dengan kamera digital, Munish mengambil gambar potret ‘ketika suasana hati mereka sedang senang’ – biasanya sebelum sekolah atau saat makan malam. DAILYMAIL

Evolet

FOTO-FOTO SBY ketika masih Muda  

Posted by bisnisQu

FOTO-FOTO SBY ketika masih Muda


SBY and The Gank in Pacitan



Sersan Mayor Satu Taruna Susilo Bambang Yudhoyono (1973)


Foto Pernikahan Pak SBY dan Ibu Ani 30 Juli 1976



Pak SBY jadoel




Foto bersama keluarga di Kansas City



Pak SBY mendapat penghargaan Bintang Adhi Makayasa



Pak SBY saat masih di TNI dengan pangkat Kolonel Infantri



Tempoe doeloe..




Kolonel Infantri Susilo Bambang Yudhoyono



Bapak Presiden Kita.. - lebih berwibawa ya skrg

Sholat JUM'AT dilarang di CHINA???  

Posted by bisnisQu


Jumat, 10 Juli 2009 | 13:27 WIB

URUMQI, KOMPAS.com — Masjid-masjid di kota Urumqi, China, dilarang menyelenggarakan shalat Jumat, (10/7), sementara polisi dikerahkan untuk mencegah kemungkinan meletusnya aksi kerusuhan baru antaretnis yang mematikan.

Sejumlah Muslim Uighur mengatakan, mereka telah diperintahkan untuk melaksanakan shalat di rumah saja, pada saat pasukan bersenjata dikerahkan di jalan-jalan di ibu kota wilayah barat laut Xinjiang, lima hari setelah terjadi bentrokan yang menurut pemerintah menewaskan 156 orang.

"Pemerintah mengatakan tidak ada pelaksanaan shalat Jumat," kata seorang pria Uighur, Tursun, di luar Masjid Hantagri, salah satu bangunan tertua di ibu kota, pada saat sekitar 100 polisi membawa senjata mesin dan tongkat berdiri di dekatnya.

"Tidak ada yang bisa kami lakukan ... pemerintah takut bahwa masyarakat akan menggunakan pelaksanaan acara keagamaan itu untuk mendukung tiga kekuatan." Tiga kekuatan itu adalah sebutan pemerintah China terhadap ekstremisme, separatisme, dan terorisme. Kekuatan tersebut dikatakan berusaha memecah wilayah Xinjiang dari sebagai bagian China.

Xinjiang berpenduduk 8 juta suku Uighur yang lama mengaku mendapat tekanan dalam pelaksanaan keagamaan, politik, dan ekonomi oleh penguasa China. Kelompok ini menumpahkan kemarahannya, Minggu, dalam aksi-aksi protes yang cepat menjadi aksi kekerasan.

Pemerintah China mengatakan, 156 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya cedera, pada saat kaum Muslim Uighur diserang kelompok etnis Han yang dominan.

Namun, orang-orang Uighur di pengasingan mengatakan, pasukan keamanan bersikap berlebihan terhadap aksi-aksi yang dilakukan secara damai itu. Mereka mengatakan, lebih dari 800 orang diduga tewas dalam aksi kerusuhan itu, termasuk petugas keamanan.

Aksi kerusuhan terus berlanjut pada awal pekan ini, pada saat ribuan orang Han tumpah di jalan-jalan bersenjatakan pisau, galah, serta senjata buatan lainnya dan berikrar untuk melakukan balasan terhadap suku Uighur.

Sumber : KOMPAS

Flu H1N1, Karyawan Hotel di Bali Diimbau Bermasker  

Posted by bisnisQu


Jumat, 10 Juli 2009 | 12:52 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Robertus Benny Dwi K.



DENPASAR, KOMPAS.com — Karyawan hotel dan vila di Bali, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap para tamu, diimbau mengenakan masker. Pengenaan masker itu dinilai tidak akan membuat tamu takut, tetapi justru sebagai simbol kewaspadaan.

Imbauan itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Bali, Nyoman Sutedja, dalam rapat koordinasi pembahasan influenza A-H1N1 di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (10/7). Rapat itu dihadiri perwakilan pemerintah daerah dan seluruh rumah sakit negeri di Bali.

"Tidak perlu khawatir akan menakut-nakuti wisatawan atau tamu hotel. Pengenaan masker justru menenangkan mereka karena berarti kita waspada," kata Sutedja.

Imbauan itu, menurut Sutedja, sudah disampaikan secara langsung ke seluruh hotel dan vila di Bali, termasuk melalui organisasi pariwisata dan perhotelan, seperti PHRI dan Asita. Hal ini dilakukan untuk mewaspadai penyebaran virus influenza A-H1N1 di Bali. Sejauh ini belum ada warga lokal di Bali yang terduga maupun positif terpapar virus itu.

Masih terkait flu A-H1N1, di kalangan perhotelan telah terdapat semacam konsensus untuk tidak menggunakan ambulans untuk mengantar pasien terduga flu A-H1N1 ke rumah sakit terdekat ataupun pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menghindari kepanikan berlebihan di kalangan tamu hotel. Atas kondisi itu, Dinas Kesehatan Bali menyatakan maklum dan sudah menyetujuinya.

sumber ; Kompas.com